materi beladiri pencak silat

Oleh Rohmatulloh Ma'arif

Pengertian Pencak Silat Pengertian Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional berasal dari Indonesia. Pencak Silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Menurut bahasa, Pencak adalah permainan tari yang berdasarkan pada kesigapan dan banyak gaya serta bunga pada langkahnya. Sedangkan silat adalah kepandaian menjaga diri dari serangan yang tidak terduga yang berdasar pada sigap dan tangkas, serta memperhatikan tiap gerak dan gerik lawan. Sedangkan pengertian pencak silat menurut IPSI adalah hasil budi daya manusia Indonesia untuk membela dan mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritas (kemanunggalan) terhadap lingkungan alam dan sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sejarah Singkat Pencak Silat Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar. Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat. Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games. Sejarah singkat pencak silat di Indonesia sendiri sudah ada sejak sangat lama, namun baru kelihatan dengan sangat jelas ketika berdirinya organisasi pencak silat (IPSI). Sejak saat itu pula nama pencak silat resmi digunakan. Sebelumnya, di daerah Sumatera lebih dikenal dengan istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal dengan istilah Pencak Silat. Pada periode kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, Indonesia memiliki hasrat untuk mengembangkan pencak silat ke mancanegara dengan mengambil prakarsa pembantukan dan pendirian Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT) pada tanggal 11 Maret 1980 bersama Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam, Keempat negara tersebut akhirnya dinyatakan sebagai negara-negara pendiri organisasi pencak silat internasional. Upaya pengembangan pencak silat yang dipelopori Indonesia dan anggota PERSILAT lainnya sampai saat ini berhasil manambah anggota PERSILAT. Penambahan anggota ini memberikan dampak pada usaha IPSI dan anggota PERSILAT lainnya untuk memasukkan pencak silat ke multi event di tingkat Asia, yaitu Asian Games, dengan membentuk organisasi Pencak Silat Asia Pasifik pada bulan Oktober 1999. Organisasi pencak silat di Indonesia yang disebut dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, diprakarsai oleh Mr. Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Pusat Kebudayaan. Tujuan Pencak Silat Secara umum tujuan diadakan atau melakukan olahraga pencak silat adalah : Sebagai wadah bagi generasi yang mempunyai hobi olahraga khususnya beladiri untuk menyalurkan bakat dan minatnya. Membentuk masyarakat "Berjiwa Sehat, Berpikir Cerdas, Berprestasi". Membentuk dan mendidik kader-kader bangsa agar memiliki sikap ksatria, berani membela kebenaran dan keadilan, disiplin yang tinggi serta tanggung jawab lahir dan batin. Mendidik generasi mudah agar tidak terjerumus pergaulan bebas, pengguna obat terlarang. Mendorong dan menggerakkan masyarakat agar lebih memahami dan menghayati langsung hakikat dan manfaat olahraga Pencak Silat sebagai kebutuhan hidup. Manfaat Pencak Silat Tidak dapat kita pungkiri lagi, semua jenis olahraga tentu memiliki banyak manfaat, berikut ini adalah manfaat manfaat yang kita dapatkan jika melakukan olahraga pencak silat: Aspek Olahraga dan Kesehatan Membangkitkan Nilai atau rasa percaya diri Membina sportifitas dan berjiwa kesatria Sarana pendidikan dan melatih psokologi Macam Macam Teknik Pencak Silat Berikut dibawah ini adalah macam macam gerakan dasar / teknik dasar dalam pencak silat: Sikap Kuda-Kuda Sikap kuda-kuda adalah sikap dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela serang. Sikap Pasang Sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan. Sikap tangkisan Sikap tangkisan adalah suatu gerakan untuk menangkis serangan lawan, dalam tangkisan ada tangkisan atas, belah tengah, silang atas, tangkisan luar dan tangkisan bawah. Hindaran Hindaran adalah suatu gerakan untuk menghindar dari gerakan lawan / dari serangan lawan. Pukulan Pengertian pukulan dalam pencak silat adalah serangan yang dilakukan menggunakan tangan kosong sebagai komponennya. Tendangan Istilah Istilah dalam Pencak Silat Dalam pencak silat, terdapat banyak istilah istilah yang sering digunakan didalamnya, berikut ini adalah istilah istilah yang sering dipergunakan dalam olahraga pencak silat : Kuda-kuda adalah posisi menapak kaki untuk memperkukuh posisi tubuh. Kuda-kuda yang kuat dan kukuh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan). Sikap dan Gerak Pencak silat adalah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat. Kembangan adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan gerakan. Buah, Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain. Jurus, pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh. Sapuan dan Guntingan adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan jatuh. Langkah, Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat. Kuncian adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata mu Perlengkapan dan Peraturan Pertandingan Pencak Silat Perlengkapan dan peraturan sangat diperlukan dalam kegiatan perlombaan atau pertandingan pencak silat, hal ini bertujuan demi keamanan dan sebagai bahan penunjang terlaksananya olahraga pencak silat itu sendiri, berikut ini adalah perlengkapan dan peraturan yang diperlukan atau dipergunakan dalam pertandingan pencak silat: Perlengkapan Gelanggang Pencak Silat 1. Gelanggang dapat di lantai dan dilapisi matras setebal 5 cm, ukuran 10 m x 10 m warna dasar hijau terang dan garis putih setebal 5 cm, bidang berbentuk lingkaran diameter 8 m, lingkaran tengah diameter 3 m. 2. Meja dan kursi pertandingan. 3. Meja dan kursi wasit. 4. Formulir pertandingan dan alat tulis. 5. Jam pertandingan, gong, dan bel. 6. Lampu babak. 7. Lampu isyarat berwarna merah,biru, dan kuning. 8. Bendera kecil berwarna merah dan biru. 9. Timbangan 10.Lain-lain sesuai perlengkapan yang dibutuhkan. Perlengkapan Bertanding Pencak Silat 1. Pakaian, menggunakan pakaian pencak silat warna hitam sabuk putih, badge IPSI di sebelah kiri. 2. Perlindungan badan (body protector) warna hitam sesuai standar IPSI. 3. Pesilat putra menggunakan pelindung kemaluan (genetile protector). 4. Gum shil 5. Perlindungan sendi. Peraturan Pencak Silat Peraturan Pertandingan Pencak Silat di Indonesia memuat tentang Ketentuan Bertanding, yang meliputi Ketentuan Kemenangan, Ketentuan Hukum Pesilat, dan Ketentuan Penilain. Baik kita kupas tentang Peraturan Pertandingan Pencak Silat sebagai berikut: A. Ketentuan Bertanding 1. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan untuk mencapai prestasi. Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan) Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki) Menjatuhkan lawan. Mengunci lawan. 2. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing babak selama 2 menit dan istirahat antara babak 1 menit. 3. Ketentuan Pertandingan Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali kepada sikap awal/pasang. Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak silat dan ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya. 4. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri. B. Ketentuan Ketentuan Kemenangan Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai berikut: Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan, Atas keputusa dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin membahayakannang mutlak, dan Atas permintaan pelatih Atas permintaan pelatihMenang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar setelah hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik. Menang karena pertandingan tidak seimbang Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri. Menang diskwalifikasi, Dinyatakan menang diskualifikasi apabila: 1. Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2 2. Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung diskwalifikasi. 3. Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.